Green economy merupakan suatu konsep ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, serta mengurangi risiko kerusakan lingkungan. Lebih lanjut, Green economy adalah suatu sistem ekonomi yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan meminimalisir emisi karbon terhadap linkungan, penggunaan sumber daya alam yang efisien, serta mementingkan keadilan sosial.
Indonesia sendiri selama 15 tahun terakhir mengalami pertumbuhan sektor ekonomi yang stabil, yakni mencapai sekitar 6%. Dan pada tahun 2060, pemerintah Indonesia memiliki target nol emisi zero (net zero emission) dengan perkiraan biayanya mencapai Rp28.223 triliun. Adapun sektor transportasi dan energi akan membutuhkan dana terbesar dengan total sekitar Rp26.602 triliun.
Kebutuhan dana tersebut juga perlu didukung dengan penerapan konsep green economy. Tujuannya agar pertumbuhan ekonomi dapat selaras dengan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan sosial secara menyeluruh.
Konsep green economy atau ekonomi hijau dalam transisi energi di Indonesia didukung oleh enam sumber energi yang terbarukan, yaitu air, angin, panas matahari, panas bumi, gelombang laut, dan bioenergi. Pemerintah Indonesia sendiri telah berupaya mengoptimalkan pemanfaatan sumber energi terbarukan ini. Salah satunya melalui Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2022 mengenai Percepatan Pembangunan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
Tujuan Green Economy
Adanya progam green economy ini adalah bertujuan untuk membantu menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan yang semakin parah. Hal tersebut karena pada ekonomi konvensional yang sering kali mengabaikan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti salah satunya menghasilkan polusi yang berlebihan dan pemanasan global akibat efek rumah kaca.
Oleh sebab itu, konsep green economy ini berfokus pada praktik bisnis yang berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber energi yang terbarukan serta penggunaan sumber daya seefisien mungkin. Ini juga sebagai landasan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan manusia, tetapi juga menjaga keseimbangan ekologi, keanekaragaman hayati, dan mampu mengatasi tantangan global, seperti isu perubahan iklim.
Manfaat Green Economy
Green economy memberikan berbagai manfaat yang berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan dengan tetap menjaga lingkungan untuk masa depan yang lebih baik untuk semua. Selain itu, berikut beberapa manfaat dari green economy:
1. Pelestarian Lingkungan
Konsep green economy sangat berperan dalam pelestarian lingkungan dengan meminimalisir dampak negatif terhadap ekosistem. Fokus ekonomi hijau ini mengacu pada penggunaan sumber daya berkelanjutan, memanfaatkan energi terbarukan, dan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi polusi dan kerusakan ekosistem.
Dengan begitu, green economy sangat berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekologi.
2. Penggunaan Sumber Daya yang Efisien
Manfaat green economy selanjutnya adalah meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam agar membantu mengurangi pemborosan serta memaksimalkan hasil dari sumber daya yang digunakan. Ini akan membantu melestarikan dan bertanggung jawab atas sumber daya alam yang sifatnya terbatas.
3. Ketahanan Terhadap Perubahan Iklim
Green economy juga berkontribusi terhadap ketahanan terhadap perubahan iklim dengan meminimalisir emisi gas rumah kaca, dan mendukung praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan. Dengan begitu, konsep ekonomi hijau ini membantu mengatasi dampak perubahan iklim, seperti kenaikan suhu global.
4. Menciptakan Lapangan Kerja
Penerapan konsep green economy memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan lapangan kerja. Hal tersebut karena ekonomi hijau berfokus pada investasi dalam sektor energi terbarukan, teknologi ramah lingkungan, dan infrastruktur berkelanjutan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing ekonomi.
5. Kesejahteraan Masyarakat
Manfaat green economy yang terakhir adalah memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Ini karena konsep ekonomi hijau berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal, memastikan distribusi yang adil dari manfaat ekonomi, dan menghapus kesenjangan sosial yang mungkin timbul akibat perubahan ekonomi.
Selain itu, beberapa aspek seperti pengurangan polusi udara, air, dan tanah serta pendekatan yang memperhitungkan keadilan sosial menyumbang pada peningkatan kualitas hidup setiap individu dan komunitas.
Dukungan BRI Dalam Penerapan Green Economy di Indonesia
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, disebutkan ada tiga program prioritas dalam dokumen perencanaan green economy ini, yaitu peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan ketahanan terhadap bencana dan perubahan iklim, serta pembangunan rendah karbon.
Program green economy ini dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), yang mana program ini melibatkan berbagai unit Kementerian/Lembaga hingga Pemerintah Daerah. Selain itu, penerapan green economy Indonesia juga didukung oleh berbagai pihak lain, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dengan berbagai program yang mendukung penerapan program green economy nasional, diantaranya:
1. Penerapan ESG untuk Industri
BRI mendukung upaya penerapan green economy Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan dengan mengintegrasikan aspek ESG atau Lingkungan (Environment), Sosial (Social), dan Tata Kelola Perusahaan (Governance) ke dalam seluruh kegiatan bisnis dan operasional perusahaan.
Berfokus pada prinsip produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, BRI merilis Sustainability Bond pada 2019 dengan nilai USD 500 Juta dengan alokasi dana sebesar 31% untuk proyek ramah lingkungan dan 69% digunakan untuk proyek sosial.
2. Peningkatan Portofolio Pinjaman untuk Sektor Industri Hijau
BRI mengalokasikan kredit berbasis ESG pada dua sektor utama, yaitu sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).
Beberapa sektor KUBL yang mendapatkan pendanaan dari BRI beroperasi pada sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, upaya pencegahan dan pengendalian polusi, pembangunan bangunan hijau, konservasi keanekaragaman hayati, hingga pengelolaan limbah secara berkelanjutan.
3. Pengembangan Teknologi Berbasis Blockchain
Selain itu, BRI juga memfasiltasi perdagangan karbon, guna mengoptimalkan potensi pasar karbon di Indonesia dengan mengembangkan inovasi carbon blockchain melalui Carbon eXchange Rakyat (CXR). Carbon blockchain sendiri berkontribusi signifikan dalam mendukung keberlanjutan dan mengatasi isu perubahan iklim akibat emisi karbon.
Teknologi CXR BRI ini menggunakan teknologi blockchain yang memperjualbelikan kredit karbon dari berbagai proyek di Indonesia yang tervalidasi baik nasional maupun global. Untuk itu, CXR membuka peluang kolaborasi sebesar-besarnya dengan berbagai pihak di industri hijau.
Kesimpulan
Green economy adalah tonggak penting dalam perjalanan kita menuju masa depan yang berkelanjutan. Dengan menggabungkan inovasi teknologi yang ramah lingkungan, kebijakan pemerintah yang bijaksana, dan partisipasi aktif masyarakat, kita dapat menciptakan ekonomi yang tidak hanya memajukan pertumbuhan ekonomi tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan alam agar tetap lestari dan berkelanjutan.