Tips Memulai Bisnis E-commerce Bagi Pemula

ilustrasi E-commerce

Saat ini, banyak orang yang gemar menghabiskan waktunya untuk belanja secara online dibanding harus datang belanja ke toko atau retail. Tentu saja hal tersebut karena saat pandemi covid-19 ini yang mana dianjurkan untuk tetap beraktivitas di rumah.

Nah untuk menghadapi situasi seperti ini, maka kamu yang saat ini sedang merintis bisnis offline, mungkin sudah saatnya untuk mengubah strategi agar bisnis tetap berjalan di masa sekarang dan kedepannya. Yaitu dengan melakukan digitalisasi bisnis atau mengubah bisnis offline menjadi online.

Apa itu E-commerce?

Salah satu bisnis online yang kini sedang naik daun yaitu bisnis e-commerce. E-commerce adalah singkatan dari Electronic Commerce, yang dalam bahasa Indonesia sendiri artinya Perdagangan Elektronik atau E-niaga.

E-commerce merupakan segala aktivitas terkait transaksi online yang dilakukan melalui internet atau jaringan elektronik lainnya. Namun, kita lebih mengenal e-commerce sebagai situs belanja online, yang menghadirkan aktivitas jual beli produk fisik atau digital melalui Internet. Tapi sebenarnya, e-commerce bisa mencakup semua kegiatan transaksi seperti jual beli, perbankan, hingga penawaran jasa.

Dengan semakin banyaknya peluang dan cara menghasilkan uang dari Internet di tengah pandemi seperti saat ini, bisnis e-commerce bisa menjadi pilihan yang tepat. Sebab, kamu tak perlu mengeluarkan modal besar untuk membangun toko fisik. Cukup duduk didepan layar gadget untuk menjual barang atau jasa milikmu sembari menunggu para pembeli memesan barang atau jasamu.

Kelebihan Bisnis E-commerce

1. Pasar semakin luas

Karena memanfaatkan teknologi internet, bisnis e-commerce menjadi tidak terbatas ruang dan wilayah. Kamu bisa menjual produk milikmu kepada siapa saja di seluruh dunia.

Dari sisi pembeli, pembeli bisa menemukan dan membeli produk dengan lebih mudah tanpa dibatasi lokasi, sementara dari sisi penjual mampu meningkatkan penjualan dan pendapatan jauh lebih tinggi dibanding melalui toko fisik konvensional.

2. Selalu buka 24 jam setiap hari

Karena semua aktivitas di e-commerce dilakukan secara online, maka tentu saja produk atau jasa milikmu akan selalu tersedia setiap saat secara online.

Dari sisi penjual, peluang penjualan dan pendapatan tentu akan meningkat karena tidak bergantung pada jam buka toko. Terlebih lagi, saat ini pembeli lebih banyak mencari produk secara online. Jadi, dengan toko online, kamu bisa menjual produk secara lebih luas.

Dari sisi pembeli, adanya e-commerce saat ini benar-benar memudahkan segalanya karena transaksi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, cukup dengan melalui gadget mereka.

3. Modal relatif lebih murah

Karena memanfaatkan teknologi internet, bisnis e-commerce tidak mengharuskan kamu mendirikan toko fisik. Sehingga biaya yang diperlukan untuk memulai bisnis e-commerce menjadi jauh lebih murah.

Kamu hanya perlu memiliki website toko online kamu untuk menjual produk atau jasa milikmu. Namun sebelum mulai membangun website toko online, kamu perlu memiliki domain untuk website bisnis online milikmu.

Memilih nama domain tidak boleh dilakukan sembarangan dan perlu pertimbangan yang matang. Sebab, nama domain akan mencerminkan nama brand bisnis online milikmu, mudah diingat, mudah diucapkan, dan mudah pula diketik. Jika kamu baru memulai bisnis online, kamu bisa menggunakan berbagai pilihan domain gratis dari Zyro.

Tips Memulai Bisnis e-commerce Bagi Pemula

Setelah mengetahui apa itu e-commerce dan beberapa kelebihan bisnis e-commerce, kali ini kita akan membahas bagaimana cara untuk memulai bisnis e-commerce bagi pemula. Berikut ini beberapa tipsnya:

1. Menentukan area bisnis

Sebelum memulai bisnis e-commerce, sebaiknya tentukan terlebih dahulu barang atau jasa yang akan kamu jual. Sebagai saran dalam menentukan area bisnis e-commerce, sebaiknya pilih strategi yang sekiranya akan cepat menghasilkan dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan di masa depan.

Berikut beberapa saran area bisnis yang cukup menghasilkan dengan mudah:

  • Menjual produk untuk hobi tertentu: Seperti menjual perlengkapan olahraga, aksesoris gadget dan lain sebagainya.
  • Mengikuti perkembangan tren: Kamu bisa menjual produk atau jasa yang sedang tren saat ini. Sebagai tambahan, kamu bisa menggunakan tool Google trends untuk mengetahui tren yang sedang viral saat ini.
  • Menjual keahlian yang dimiliki: Jika kamu memiliki keahlian di bidang tertentu, seperti web programming, desain grafis, fotografer dan lain sebagainya, kamu bisa menyulap keahlianmu sebagai sumber pundi-pundi uang melalui bisnis e-commerce yang kamu rintis.

2. Menentukan produsen untuk produk yang akan dijual

Jika kamu sebelumnya sudah memiliki produk yang dijual secara offline kamu tidak perlu bingung lagi untuk menentukan produk apa yang nantinya akan kamu jual di toko online-mu.

Namun, jika kamu benar-benar baru akan terjun di dunia e-commerce, Kamu mungkin akan kebingungan produk apa yang akan dijual. Hal ini menjadi alasan terbesar mengapa orang tidak berani mengambil resiko dalam memulai bisnis e-commerce mereka sendiri. Sebab, sebagian dari mereka takut jika tidak balik modal atau tidak sesuai target keuntungan.

Padahal jika kamu belum punya produk dan belum berani untuk stok produk sendiri, kamu bisa coba menggunakan sistem dropship. Dengan sistem dropship kamu bisa menentukan produk yang akan dijual tanpa perlu stok produk sendiri.

Tapi sebelum itu, sebaiknya kamu perlu memiliki langkah strategis dalam menentukan suatu produk yang paling dicari, yang sedang nge-tren, atau yang tidak ditemukan di toko e-commerce lainnya.

3. Riset kompetitor bisnis

Riset kompetitor bisnis sangat penting untuk kamu yang jika kamu baru akan terjun di dunia e-commerce. Dengan begitu kamu dapat menyusun strategi yang tepat untuk menjalankan bisnis online kamu.

Misalnya, kompetitor bisnis kamu menggunakan jasa periklanan untuk menjual produknya, Maka kamu bisa meniru strategi bisnisnya dengan mulai mengiklankan produk atau jasamu.

Riset ini juga dapat digunakan untuk untuk mengidentifikasi produk yang lebih baik untuk dijual dan dapat memahami tentang bagaimana cara memulai bisnis online yang sukses.

4. Mulai membuat website toko online

Jika kamu sudah matang terhadap rencana membuat bisnis e-commerce kamu sendiri, selanjutnya kamu bisa mulai membuat website toko online kamu sendiri. Namun sebelum itu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat membangun website untuk e-commerce:

1. Nama domain

Memilih nama domain perlu pertimbangan yang sangat matang. Sebab, nama domain akan mencerminkan nama brand bisnis online milikmu. Sangat disarankan memilih nama domain yang singkat, relevan dan mudah diingat oleh customer. Ada banyak sekali ekstensi yang bisa kamu gunakan untuk domain toko online. Contohnya seperti .online, .store, .site, .tech, .website, .shop dan lain sebagainya.

2. Web hosting

Pastikan menggunakan web hosting dengan performa terbaik agar website kamu tidak lambat dan tidak down saat diakses oleh banyak pengunjung.

Jika kamu baru pemula ingin membuat website toko online, server web hosting yang diperlukan minimal sebesar 2 core CPU dan 2GB RAM. Spesifikasi ini cukup untuk website dengan pengunjung rendah hingga sedang.

3. Menentukan CMS toko online

Langkah selanjutnya dalam membuat toko online adalah menentukan CMS yang akan kamu gunakan. Untuk CMS toko online, sebaiknya gunakan WordPress.

WordPress paling banyak digunakan karena mudah dipahami, punya dukungan banyak tema untuk website e-commerce dan plugin serta mudah di optimasi.

4. Melakukan optimasi website

Setelah website toko online sudah dibuat, maka selanjutnya yaitu dengan melakukan optimasi SEO. Optimasi ini sangat penting untuk dilakukan agar pengunjung website toko online milikmu meningkat dan produk atau jasamu dapat lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

Penutup

Nah itulah beberapa tips memulai bisnis e-commerce bagi pemula. Setelah mengetahui seluk-beluk e-commerce dan cara memulainya, kini saatnya menentukan di segmen mana kamu memulai bisnis secara online.

Tinggalkan komentar